Hallo Mifrens! Pernah merasa sudah memilih skincare dengan hati-hati, membaca review, bahkan mengecek kandungannya satu per satu, tapi setelah dipakai justru wajah dipenuhi dengan jerawat kecil? Reaksi seperti ini sering membuat kita langsung menyimpulkan bahwa produk tersebut tidak cocok.
Padahal, tidak semua jerawat yang muncul setelah mencoba skincare baru adalah tanda iritasi atau breakout. Dalam banyak kasus, kondisi ini biasanya disebut purging.
Sayangnya, masih banyak orang yang belum memahami apa sebenarnya purging dan apa saja penyebab purging pada wajah. Akibatnya, tidak sedikit yang menghentikan perawatan terlalu cepat atau malah memperparah kondisi kulit dengan mencoba terlalu banyak produk sekaligus.

Apa Itu Purging dan Mengapa Bisa Terjadi?
Purging adalah reaksi sementara pada kulit yang terjadi ketika proses regenerasi sel dipercepat. Kondisi ini biasanya muncul setelah penggunaan skincare dengan kandungan aktif tertentu yang bekerja hingga ke lapisan dalam kulit.
Saat regenerasi dipercepat, sel kulit mati, minyak, dan kotoran yang sebelumnya berada di bawah permukaan kulit akan terdorong keluar secara bersamaan. Proses inilah yang memunculkan jerawat kecil, komedo, atau bruntusan dalam waktu singkat.
Artinya, purging bukan tanda kerusakan kulit, melainkan respons alami dari kulit yang sedang beradaptasi.
Namun, tidak semua orang akan mengalami purging. Reaksi ini sangat bergantung pada kondisi kulit, jenis produk, serta cara pemakaiannya. Untuk itu, memahami penyebab purging pada wajah menjadi kunci agar kamu bisa menilai kondisi kulit dengan lebih objektif.
Baca juga: 3 Ciri-Ciri Purging yang Perlu Kamu Ketahui
Penyebab Purging pada Wajah yang Perlu Dipahami
Berikut adalah beberapa penyebab purging pada wajah yang paling umum terjadi, terutama saat seseorang mulai lebih serius merawat kulitnya.
-
Penggunaan Bahan Aktif yang Mempercepat Regenerasi Kulit
Penyebab purging yang paling utama adalah penggunaan skincare dengan kandungan aktif seperti: Retinol, AHA, BHA, PHA, atau exfoliating acid lainnya. Bahan-bahan ini bekerja dengan mempercepat pergantian sel kulit. Ketika proses ini dipercepat, semua “masalah lama” di bawah kulit akan muncul ke permukaan dalam waktu bersamaan.
Inilah alasan mengapa purging sering terjadi di awal pemakaian produk dengan kandungan aktif, terutama pada kulit yang sebelumnya tidak pernah atau jarang menggunakan eksfoliasi.
-
Kulit Belum Terbiasa dengan Kandungan Aktif
Kulit membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Ketika bahan aktif digunakan tanpa proses penyesuaian, kulit juga bisa “kaget” dan bereaksi lebih agresif.
Banyak orang langsung menggunakan produk aktif setiap hari sejak awal, padahal seharusnya dilakukan secara bertahap. Cara pemakaian yang terlalu sering inilah yang menjadi penyebab purging pada wajah semakin terlihat jelas.
-
Skin Barrier yang Belum Siap
Kondisi skin barrier sangat berpengaruh terhadap reaksi kulit. Jika lapisan pelindung kulit sedang lemah, penggunaan skincare dengan kandungan aktif dapat memicu purging yang lebih intens.
Kulit dengan skin barrier yang rapuh akan lebih mudah kehilangan kelembapan, sehingga proses regenerasi menjadi terasa lebih “kasar” di permukaan.
Inilah mengapa penting memastikan kulit dalam kondisi cukup lembap dan sehat sebelum memperkenalkan produk aktif baru.
-
Penumpukan Masalah Kulit Sebelumnya
Purging sering kali muncul di area yang memang sebelumnya sudah memiliki masalah, seperti komedo tertutup atau jerawat kecil yang belum terlihat jelas.
Saat regenerasi dipercepat, semua masalah tersebut keluar bersamaan. Ini membuat wajah terlihat “lebih parah”, padahal sebenarnya kulit sedang membersihkan dirinya sendiri.
Kondisi ini sering disalahartikan sebagai ketidakcocokan produk, padahal termasuk proses adaptasi alami.
-
Terlalu Banyak Produk Aktif Digunakan Bersamaan
Menggabungkan terlalu banyak produk dengan bahan aktif sekaligus juga menjadi penyebab purging pada wajah yang sering terjadi tanpa disadari.
Misalnya, menggunakan exfoliating toner, retinol, dan masker eksfoliasi dalam satu rutinitas. Kulit yang belum siap akan merespons dengan reaksi berlebihan, termasuk purging yang cukup intens.
-
Frekuensi Pemakaian yang Terlalu Sering
Purging bukan hanya soal kandungan, tetapi juga soal frekuensi. Produk aktif yang seharusnya digunakan 2–3 kali seminggu sering kali dipakai setiap hari demi hasil yang lebih cepat.
Padahal, penggunaan berlebihan justru membuat kulit bekerja terlalu keras dan memicu purging yang tidak terkendali.
Baca juga: Ciri-Ciri Over Eksfoliasi dan Dampak bagi Kesehatan Kulit Wajah

Cara Menyikapi Purging dengan Bijak
Setelah memahami penyebab purging pada wajah, langkah selanjutnya adalah bersikap tepat saat mengalaminya.
- Pertama, jangan panik. Purging bersifat sementara dan biasanya membaik dalam waktu 2–6 minggu, tergantung siklus regenerasi kulit masing-masing.
- Kedua, sederhanakan rutinitas skincare. Fokus pada pembersih lembut, pelembap, dan sunscreen. Hindari menambah produk aktif baru selama masa purging.
- Ketiga, perhatikan durasi dan tingkat keparahan. Jika jerawat semakin parah, terasa perih, gatal, atau berlangsung lebih dari dua bulan, kemungkinan besar itu bukan purging.
- Keempat, jaga hidrasi dan kesehatan skin barrier. Kulit yang lembap dan terawat akan lebih mudah melewati fase adaptasi.
Kenali Kulitmu, Jangan Terburu-Buru Menyimpulkan
Purging sering kali disalahpahami sebagai kegagalan skincare, padahal sebenarnya merupakan bagian dari proses adaptasi kulit. Dengan memahami penyebab purging pada wajah, kamu bisa lebih tenang dalam merawat kulit dan tidak terburu-buru menghentikan produk yang sebenarnya bekerja dengan baik.
Kunci dari perawatan kulit bukan kecepatan, melainkan kesabaran dan konsistensi. Dengarkan sinyal dari kulitmu, pahami kebutuhannya, dan berikan waktu untuk beradaptasi. Karena kulit yang sehat bukan hasil dari keputusan impulsif, melainkan dari perawatan yang dilakukan dengan penuh kesadaran.


