Hallo Mifrens! Eksfoliasi sering dianggap sebagai kunci utama kulit cerah dan halus. Tidak sedikit perempuan yang merasa semakin sering mengangkat sel kulit mati, maka hasilnya akan semakin maksimal. Akibatnya, eksfoliasi dilakukan terlalu sering, bahkan dikombinasikan dengan berbagai produk aktif sekaligus.
Awalnya mungkin kulit terasa halus. Namun beberapa hari kemudian, muncul sensasi perih, kemerahan, atau wajah terasa panas tanpa sebab jelas. Kalau kamu pernah mengalami kondisi ini, bisa jadi kulit sedang mengalami over eksfoliasi.
Sayangnya, banyak orang tidak langsung menyadari bahwa masalah tersebut berasal dari kebiasaan eksfoliasi yang berlebihan. Padahal, akibat over eksfoliasi tidak bisa dianggap sepele karena dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan kulit.
Apa Itu Over Eksfoliasi dan Kenapa Bisa Terjadi?
Over eksfoliasi adalah kondisi ketika kulit terlalu sering atau terlalu keras dieksfoliasi, baik secara fisik (scrub) maupun kimia (AHA, BHA, PHA, retinol, dan exfoliating toner). Akibatnya, lapisan pelindung kulit atau skin barrier menjadi rusak.
Dalam kondisi normal, eksfoliasi membantu proses regenerasi kulit. Namun jika dilakukan berlebihan, kulit justru kehilangan perlindungan alaminya. Di sinilah berbagai tanda over eksfoliasi mulai muncul.
Hal ini sering terjadi pada perempuan usia 25 tahun ke atas yang mulai aktif mencoba berbagai produk skincare dengan kandungan aktif, tetapi tanpa memberi waktu adaptasi pada kulit atau jeda pemakaian skincare.
Baca juga: Efek Over Eksfoliasi pada Kulit: Saat Perawatan Berlebihan Justru Merusak

Tanda Over Eksfoliasi yang Sering Diabaikan
Banyak orang mengira reaksi awal setelah eksfoliasi adalah hal yang wajar. Padahal, ada perbedaan antara reaksi adaptasi dan tanda kulit over eksfoliasi. Berikut beberapa tanda over eksfoliasi yang paling sering muncul:
-
Kulit Terasa Perih dan Sensitif
Kulit terasa menyengat saat terkena air, skincare, atau bahkan hanya disentuh. Ini menandakan skin barrier sedang terganggu.
-
Kemerahan yang Tidak Kunjung Hilang
Jika wajah terus terlihat merah selama berhari-hari, terutama di pipi dan sekitar hidung, ini bisa menjadi sinyal over eksfoliasi.
-
Kulit Terasa Kering tapi Berminyak
Kondisi ini sering membingungkan. Kulit terasa kering dan ketarik, namun di saat yang sama memproduksi minyak berlebih sebagai respons perlindungan.
-
Muncul Bruntusan atau Jerawat Kecil
Alih-alih membersihkan pori, eksfoliasi berlebihan justru membuat kulit mudah meradang dan memicu bruntusan.
-
Tekstur Kulit Jadi Tidak Merata
Kulit bisa terlihat kusam, kasar, bahkan mengelupas di beberapa area.
Jika kamu mengalami lebih dari satu tanda iritasi kulit, besar kemungkinan kulit sedang mengalami tekanan akibat eksfoliasi yang berlebihan.
Baca juga: Ciri-Ciri Over Eksfoliasi dan Dampak bagi Kesehatan Kulit Wajah

Efek Over Eksfoliasi yang Bisa Berdampak Lebih Panjang
Selain tanda awal, ada berbagai efek over eksfoliasi yang bisa muncul jika kondisi ini dibiarkan terlalu lama.
-
Skin Barrier Rusak
Lapisan pelindung kulit berfungsi menjaga kelembapan dan melindungi dari iritan. Saat barrier rusak, kulit menjadi lebih rapuh dan reaktif.
-
Kulit Jadi Lebih Sensitif terhadap Skincare
Produk yang sebelumnya aman bisa tiba-tiba menimbulkan rasa perih, panas, atau gatal.
-
Dehidrasi Kulit
Eksfoliasi berlebihan mempercepat penguapan air dari kulit, membuat wajah tampak kusam dan kehilangan elastisitas.
-
Risiko Hiperpigmentasi
Kulit yang meradang lebih rentan mengalami post-inflammatory hyperpigmentation, terutama pada perempuan dengan tone kulit medium ke atas.
-
Penuaan Dini
Skin barrier yang rusak mempercepat munculnya garis halus dan membuat kulit tampak lelah.
Kenapa Over Eksfoliasi Sering Terjadi?
Beberapa kebiasaan berikut sering menjadi pemicu tanpa disadari:
-
Eksfoliasi setiap hari tanpa jeda
-
Menggabungkan exfoliating toner, serum aktif, dan scrub
-
Tidak menggunakan pelembap yang cukup
-
Mengabaikan sunscreen setelah eksfoliasi
-
Mengikuti tren skincare tanpa menyesuaikan kondisi kulit
Padahal, setiap kulit punya batas toleransi yang berbeda.
Cara Mengatasi dan Memulihkan Kulit dari Over Eksfoliasi
Jika kamu sudah merasakan akibat over eksfoliasi, langkah paling penting adalah berhenti sejenak dan memberi waktu bagi kulit untuk pulih.
-
Hentikan Semua Produk Eksfoliasi
Stop sementara scrub, exfoliating toner, retinol, dan produk aktif lainnya.
-
Sederhanakan Rutinitas Skincare
Gunakan skincare basic
-
cleanser lembut
-
moisturizer yang menenangkan
-
sunscreen
Biarkan kulit “bernapas” tanpa skincare dengan kandungan aktif yang tidak calming.
-
-
Fokus pada Skincare dengan Kandungan Menenangkan Kulit
Pilih skincare dengan kandungan centella asiatica, panthenol, ceramide, aloe vera, hyaluronic acid. Kandungan ini sangat membantu memoperbaiki skin barrier karena iritasi pada kulit wajah.
-
Jaga Hidrasi dari Dalam
Perbanyak minum air putih dan konsumsi makanan bergizi agar proses pemulihan lebih optimal.
-
Jangan Terburu-buru Kembali Eksfoliasi
Setelah kulit membaik, eksfoliasi bisa dilakukan kembali secara perlahan, maksimal 1–2 kali seminggu.
Eksfoliasi Boleh, Berlebihan Jangan
Eksfoliasi memang bermanfaat, tetapi hanya jika dilakukan dengan cara dan frekuensi yang tepat. Akibat over eksfoliasi bisa membuat kulit kehilangan keseimbangan alaminya dan memicu berbagai masalah baru.
Dengan mengenali tanda over eksfoliasi dan memahami efek over eksfoliasi, Mifrens bisa lebih bijak dalam merawat kulit. Ingat, kulit yang sehat bukan hasil dari perawatan agresif, melainkan dari rutinitas yang konsisten, lembut, dan sesuai kebutuhan.
Rawat kulit dengan sabar. Karena kulit yang dirawat dengan tenang akan memberi hasil yang jauh lebih indah dalam jangka panjang.


