Hallo Mifrens! Pernah tidak, kamu lagi semangat mencoba skincare baru demi kulit yang lebih sehat, tapi beberapa hari kemudian wajah justru dipenuhi bruntusan atau jerawat kecil? Rasanya campur aduk antara bingung, panik, dan ingin langsung berhenti untuk menggunakan produknya.
Kondisi seperti ini sering dialami perempuan usia 25 tahun ke atas, terutama saat mulai lebih serius merawat kulit. Di usia ini, kita cenderung lebih selektif memilih skincare bukan hanya soal glowing, tapi juga kesehatan kulit jangka panjang.
Bisa jadi, yang kamu alami adalah purging. Masalahnya, banyak orang belum benar-benar memahami ciri ciri purging dan langsung menganggapnya sebagai breakout. Padahal, salah mengenali kondisi ini bisa membuat kamu salah langkah dalam merawat kulit.

Apa Itu Purging dan Kenapa Bisa Terjadi?
Purging adalah kondisi sementara saat kulit bereaksi terhadap kandungan aktif tertentu dalam skincare. Biasanya terjadi ketika kamu menggunakan produk yang mempercepat proses regenerasi kulit, seperti retinol, AHA, BHA, atau exfoliating acid lainnya.
Saat regenerasi sel dipercepat, sel kulit mati, minyak, dan kotoran yang sebelumnya “terpendam” akan terdorong ke permukaan kulit. Inilah yang kemudian tampak sebagai jerawat kecil, komedo, atau bruntusan. Singkatnya, penyebab purging bukan karena kulitmu rusak, tapi karena kulitmu sedang “membersihkan diri”. Namun tentu saja, tidak semua jerawat setelah menggunakan skincare adalah purging. Karena itu, penting sekali memahami ciri ciri purging agar kamu bisa bersikap lebih tenang.
Baca juga: Kerutan Karena Kulit Dehidrasi? Ini Penyebab dan Solusinya!
3 Ciri-Ciri Purging yang Sering Disalah Pahami
Berikut ini adalah 3 ciri ciri purging yang paling umum dan sering membuat banyak perempuan salah menilai kondisi kulitnya.
-
Muncul di Area yang Biasanya Berjerawat atau Area yang Bermasalah
Salah satu ciri purging yang paling khas adalah pada letak lokasi atau area yang bermasalah. Purging biasanya muncul di area wajah yang sebelumnya memang sering berjerawat, seperti dagu, dahi, pipi bagian dalam, atau sekitar hidung.
Jika jerawat muncul di area yang benar-benar baru dan tidak biasa, kamu perlu lebih perhatikan rekasi jika muncul masalah di area baru. Bisa jadi itu bukan purging, melainkan reaksi iritasi atau breakout. Purging bekerja “membersihkan” area yang memang sudah memiliki masalah sebelumnya, bukan menciptakan masalah baru di tempat lain.
-
Bentuk Jerawat Relatif Mirip dan Cepat Matang
Ciri ciri purging berikutnya terlihat dari bentuk jerawatnya. Biasanya berupa jerawat kecil, komedo tertutup, atau bruntusan yang relatif seragam dan cepat matang.
Berbeda dengan breakout yang cenderung:
-
meradang,
-
terasa nyeri,
-
ukurannya tidak beraturan,
-
dan bertahan lama.
Pada purging, jerawat cenderung muncul dan menghilang lebih cepat karena memang bagian dari proses regenerasi kulit.
-
-
Terjadi dalam Waktu Terbatas
Purging bukan kondisi yang berlangsung lama. Umumnya terjadi dalam rentang 2–6 minggu, tergantung siklus regenerasi kulit masing-masing. Jika reaksi kulit berlangsung lebih dari dua bulan tanpa perbaikan, kemungkinan besar itu bukan purging. Bisa jadi penyebabnya adalah produk yang tidak cocok, skin barrier yang terganggu, atau penggunaan skincare yang terlalu agresif. Di sinilah banyak orang keliru. Karena tidak memahami ciri ciri purging, mereka terus memaksakan produk yang sebenarnya tidak sesuai dengan kondisi kulitnya.

Penyebab Purging yang Perlu Kamu Ketahui
Setelah memahami ciri ciri purging, penting juga mengenali penyebab purging agar kamu tidak salah menyalahkan kondisi kulitmu sendiri.
Beberapa penyebab purging yang umum antara lain:
-
penggunaan produk dengan bahan aktif kuat (retinol, AHA, BHA),
-
frekuensi pemakaian yang terlalu sering di awal,
-
kondisi skin barrier yang belum siap,
-
dan kebiasaan mencampur terlalu banyak bahan aktif sekaligus.
Pada wanita usia 25 tahun ke atas, purging sering terjadi saat mulai menggunakan skincare anti-aging atau exfoliating yang sebelumnya jarang dipakai.
Baca juga: Kulit Wajah Kusam: Kenali 7 Tanda-Tanda Wajah Kusam yang Sering Diabaikan Berikut!
Tips Menghadapi Purging yang Muncul di Wajah
Jika kamu sudah yakin yang kamu alami adalah purging, jangan langsung panik atau berhenti total untuk menggunakan produk baru yang sedang kamu gunakan. Berikut beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
Pertama, sederhanakan rutinitas skincare. Fokus pada pembersih lembut, pelembap, dan sunscreen. Hindari menambah produk aktif baru selama masa purging.
Kedua, jaga hidrasi kulit. Kulit yang terhidrasi dengan baik akan lebih kuat menghadapi proses regenerasi.
Ketiga, perhatikan reaksi kulit dengan jujur. Jika jerawat semakin parah, terasa perih, atau disertai gatal berlebihan, itu tanda kamu perlu berhenti dan mengevaluasi ulang produk yang digunakan.
Keempat, beri waktu. Purging membutuhkan kesabaran, tapi tetap harus disertai observasi yang rasional.
Kenali Kulitmu dan Jangan Terburu-Buru Menyimpulkan Masalahnya
Mengalami jerawat setelah menggunakan skincare baru memang kurang nyaman, apalagi di usia dewasa ketika kita ingin tampil lebih percaya diri. Namun dengan memahami ciri ciri purging dan penyebab purging, kamu bisa mengambil keputusan yang lebih bijak. Ingat, tidak semua reaksi kulit adalah tanda kegagalan perawatan. Kadang, itu justru sinyal bahwa kulit sedang berproses.
Rawat kulitmu dengan sabar, pahami kebutuhannya, dan dengarkan sinyal yang ia berikan. Karena kulit yang sehat bukan hasil dari kepanikan, tapi dari perawatan yang penuh kesadaran dan konsistensi. Kalau kamu sedang berada di fase ragu antara purging atau breakout, berhenti sejenak, evaluasi, dan pilih langkah terbaik untuk kulitmu sendiri.


